Domain Name System (DNS) adalah fondasi internet yang seringkali diabaikan. DNS adalah
“buku telepon” global yang memungkinkan browser menerjemahkan nama domain yang mudah
diingat (misalnya, google.com) menjadi Alamat IP numerik (misalnya, 142.250.191.46) yang
diperlukan oleh komputer untuk berkomunikasi. Pemahaman yang mendalam tentang
arsitektur dan mekanisme DNS, terutama konsep Nameserver, Records, dan Propagasi, sangat
penting untuk manajemen website yang efisien, migrasi hosting yang lancar, dan konfigurasi
layanan e-mail yang andal.
Rantai Resolusi DNS: Cara Kerja Buku Telepon Internet
Proses pencarian alamat IP dari sebuah domain melibatkan serangkaian interaksi antara
berbagai server yang membentuk rantai resolusi DNS. Proses ini terjadi dalam milidetik dan
berulang untuk setiap kunjungan website baru.
1. Recursive Resolver: Saat pengguna mengetik nama domain, permintaan pertama kali
diterima oleh recursive resolver (seringkali server DNS milik ISP pengguna atau layanan
publik seperti Google DNS). Resolver bertanggung jawab untuk menemukan alamat IP.
2. Root Server: Resolver kemudian menghubungi salah satu dari 13 root server global
(dikelola oleh ICANN). Root server mengarahkan resolver ke server yang mengelola Top-
Level Domain (TLD) yang relevan (misalnya, server untuk .com).
3. TLD Server: TLD server kemudian mengarahkan resolver ke Authoritative Name Server
yang bertanggung jawab penuh atas domain tersebut.
4. Authoritative Name Server: Ini adalah Nameserver yang disediakan oleh penyedia
hosting Anda (misalnya, ns1.namahosting.com). Nameserver ini menyimpan semua
catatan DNS dan akhirnya memberikan Alamat IP yang benar kepada resolver.
Setelah resolver mendapatkan Alamat IP, ia menyimpannya dalam cache untuk permintaan di
masa mendatang, sehingga proses resolusi menjadi jauh lebih cepat untuk kunjungan
berikutnya.
Jenis-Jenis DNS Records dan Fungsi Krusialnya
Authoritative Name Server menyimpan berbagai jenis Record DNS yang mengontrol fungsi
domain Anda. Memahami Record ini sangat penting untuk penyiapan layanan yang kompleks:
• A Record (Address Record): Ini adalah record paling mendasar. A Record
menghubungkan nama domain Anda (misalnya, domainanda.com) secara langsung ke
Alamat IP (IPv4) server hosting Anda.
• CNAME Record (Canonical Name Record): Digunakan untuk membuat alias. Misalnya,
CNAME dapat mengarahkan www.domainanda.com ke domainanda.com. CNAME juga
sering digunakan untuk verifikasi layanan pihak ketiga atau integrasi CDN.
• MX Record (Mail Exchange Record): Record ini menentukan server mana yang
bertanggung jawab menerima e-mail untuk domain Anda. Konfigurasi MX yang benar
sangat penting; kesalahan sekecil apa pun dapat mengakibatkan kegagalan pengiriman
e-mail.
• TXT Record (Text Record): Digunakan untuk menyimpan teks deskriptif, paling umum
digunakan untuk tujuan verifikasi keamanan (misalnya, SPF dan DKIM untuk mencegah
e-mail Anda dianggap spam) atau untuk memverifikasi kepemilikan domain pada
layanan pihak ketiga (misalnya, Google Search Console).
• AAAA Record: Sama seperti A Record, tetapi digunakan untuk menghubungkan domain
ke Alamat IPv6.
Pentingnya TTL (Time To Live) dan Proses Propagasi
Time To Live (TTL) adalah komponen kritis dalam DNS. TTL adalah instruksi, dalam detik, yang
diberikan oleh Authoritative Nameserver kepada Recursive Resolver mengenai berapa lama
resolver harus menyimpan record DNS dalam cache sebelum harus meminta update baru.
Implikasi TTL pada Kinerja dan Migrasi
1. TTL Tinggi (misalnya, 86400 detik / 24 jam): Baik untuk kinerja harian karena mengurangi
jumlah query ke Nameserver Anda, tetapi sangat buruk saat migrasi. Jika Anda
mengubah Alamat IP server baru, pengguna mungkin harus menunggu hingga 24 jam
hingga cache mereka kedaluwarsa dan mereka dapat melihat website yang baru.
2. TTL Rendah (misalnya, 300 detik / 5 menit): Buruk untuk load server harian, tetapi sangat
penting saat migrasi hosting.
Teknik Zero Downtime Migration
Untuk melakukan migrasi hosting tanpa downtime, strategi yang tepat adalah:
• Pra-Migrasi: Beberapa hari sebelum migrasi, turunkan TTL semua record DNS krusial
(terutama A Record) ke nilai yang sangat rendah, misalnya, 300 detik. Ini memaksa
resolver untuk memeriksa pembaruan setiap 5 menit.
• Saat Migrasi: Setelah data website diuji dan siap di server baru, segera ubah A Record
ke Alamat IP baru. Karena TTL-nya rendah, perubahan ini akan menyebar ke seluruh
dunia dalam waktu 5-30 menit, meminimalkan waktu di mana sebagian pengguna
melihat server lama dan sebagian melihat server baru.
DNS adalah sistem yang elegan namun rumit. Memahami bagaimana Nameserver berinteraksi
dengan resolver dan bagaimana TTL memengaruhi cache global akan memberdayakan Anda
untuk melakukan konfigurasi layanan e-mail yang andal, mengintegrasikan CDN dengan mulus,
dan menjalankan migrasi hosting yang hampir tanpa downtime. DNS yang terkonfigurasi dengan
baik adalah fondasi penting untuk website yang cepat dan stabil.
Leave A Comment?
You must be logged in to post a comment.