Tutorial Install Docker di Ubuntu – Bayangkan jika sebelumnya kita membangun “rumah” (server) dan mengisi “perabotan” (Nginx, MariaDB) satu per satu. Docker memungkinkan kita membawa “apartemen studio” yang sudah lengkap dengan semua perabotannya (sebuah kontainer) dan meletakkannya di dalam gedung apartemen kita (server). Setiap kontainer terisolasi, rapi, dan memiliki semua yang dibutuhkannya untuk berjalan. Ini membuat proses deploy aplikasi menjadi super cepat, bersih, dan portabel.
Langkah 1: Menyiapkan Repositori Docker
Untuk mendapatkan versi Docker terbaru dan teraman, kita akan menggunakan repositori resmi dari Docker, bukan yang ada di Ubuntu.
- Pertama, kita perbarui daftar paket dan instal beberapa paket pendukung agar kita bisa menambahkan repositori baru melalui HTTPS.
sudo apt-get update sudo apt-get install ca-certificates curl
- Selanjutnya, kita tambahkan kunci GPG resmi Docker. Ini adalah langkah keamanan untuk memastikan perangkat lunak yang kita unduh adalah asli.
sudo install -m 0755 -d /etc/apt/keyrings sudo curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg -o /etc/apt/keyrings/docker.asc sudo chmod a+r /etc/apt/keyrings/docker.asc
- Terakhir, kita daftarkan repositori Docker ke dalam daftar sumber apt kita.
echo \ "deb [arch=$(dpkg --print-architecture) signed-by=/etc/apt/keyrings/docker.asc] https://download.docker.com/linux/ubuntu \ $(. /etc/os-release && echo "$VERSION_CODENAME") stable" | \ sudo tee /etc/apt/sources.list.d/docker.list > /dev/null
Langkah ini mungkin terlihat rumit, tetapi intinya kita hanya mempersiapkan server kita untuk bisa mengunduh Docker dari sumber resminya.
Langkah 2: Instal Docker Engine
Setelah repositori siap, proses instalasinya menjadi sangat mudah.
- Kita perbarui lagi daftar paket kita, kali ini apt akan mengenali paket-paket baru dari repositori Docker.
sudo apt-get update
- Sekarang, kita instal paket-paket Docker.
sudo apt-get install docker-ce docker-ce-cli containerd.io docker-buildx-plugin docker-compose-plugin -y
Ini akan menginstal semua yang kita butuhkan: mesin Docker itu sendiri (docker-ce), antarmuka baris perintah (cli), dan beberapa plugin berguna lainnya.
Langkah 3: Uji Coba Pertama: Hello World!
Cara terbaik untuk memastikan Docker terinstal dengan benar adalah dengan menjalankan kontainer hello-world yang sudah disediakan.
sudo docker run hello-world
Apa yang terjadi saat kita menjalankan perintah ini?
- Docker mencari gambar (image) bernama hello-world di server kita.
- Karena tidak menemukannya, Docker secara otomatis mengunduhnya dari repositori publik Docker Hub.
- Setelah terunduh, Docker membuat kontainer baru dari gambar tersebut dan menjalankannya.
Kita akan melihat pesan konfirmasi yang menyatakan instalasi kita tampaknya berfungsi dengan benar
Langkah 4: Menjalankan Sesuatu yang Lebih Nyata: Nginx!
Tes “hello-world” memang bagus, tapi mari kita lakukan sesuatu yang lebih powerful. Kita akan menjalankan web server Nginx yang sudah kita kenal, tapi kali ini di dalam sebuah kontainer.
Jalankan perintah ajaib ini:
sudo docker run --name web-kita -p 8080:80 -d nginx
Mari kita bedah perintah yang baru saja kita jalankan:
sudo docker run
: Perintah dasar untuk menjalankan sebuah kontainer.--name web-kita
: Kita memberikan nama yang mudah diingat untuk kontainer kita.-p 8080:80
: Ini bagian penting. Kita “memetakan” port 8080 di server kita ke port 80 di dalam kontainer. Artinya, semua lalu lintas yang masuk ke port 8080 server akan diteruskan ke Nginx di dalam kontainer.-d
: Singkatan dari detached. Ini membuat kontainer berjalan di latar belakang.nginx
: Nama gambar yang ingin kita jalankan. Sama sepertihello-world
, Docker akan mengunduhnya jika belum ada.
Untuk melihat apakah kontainer kita berjalan, kita bisa gunakan perintah:
sudo docker ps
Kita akan melihat kontainer web-kita sedang berjalan (statusnya “Up”).
Langkah 5: Mari Kita Lihat Hasilnya!
Sekarang, buka browser web dan navigasikan ke alamat IP server kita, tapi jangan lupa tambahkan port :8080 di belakangnya.
http://ALAMAT_IP_SERVER_KITA:8080
Dan… voila! Halaman “Welcome to nginx!” yang ikonik akan muncul. Bedanya, kali ini Nginx tidak terinstal langsung di server kita, melainkan berjalan dengan rapi di dalam kontainer Docker.
Kita baru saja melihat betapa mudahnya men-deploy sebuah aplikasi kompleks seperti web server menggunakan Docker. Ini adalah dasar dari banyak praktik pengembangan perangkat lunak modern, dan kita berhasil melakukannya bersama.
Leave A Comment?
You must be logged in to post a comment.