Setiap kali Anda mengetikkan nama situs web di peramban, serangkaian proses kompleks terjadi di latar belakang dalam hitungan milidetik untuk membawa Anda ke halaman yang benar. Jantung dari proses ini adalah Sistem Penamaan Domain (Domain Name System atau DNS). DNS sering disebut sebagai "buku telepon internet", sebuah analogi yang pas namun belum sepenuhnya menangkap kecanggihan sistem ini.

Jika DNS adalah buku telepon, maka DNS records adalah entri-entri spesifik di dalamnya. Setiap entri atau record memiliki fungsi unik untuk memberi tahu server di seluruh dunia bagaimana cara menangani permintaan yang terkait dengan domain Anda, mulai dari menampilkan situs web hingga mengirimkan email. Memahami jenis-jenis record yang paling umum—A, CNAME, MX, dan TXT—adalah pengetahuan fundamental bagi siapa pun yang mengelola aset digital.

 


Apa Itu DNS Record?

Secara sederhana, DNS record adalah instruksi atau arahan yang disimpan di server DNS otoritatif. Ketika seseorang mencoba mengakses domain Anda, peramban mereka akan bertanya kepada server DNS, "Bagaimana cara saya menemukan contohdomain.com?" Server DNS kemudian akan melihat records yang ada untuk contohdomain.com dan memberikan jawaban yang sesuai berdasarkan jenis permintaan.

Setiap record ini memastikan lalu lintas internet yang benar diarahkan ke tujuan yang tepat. Tanpa mereka, nama domain Anda hanyalah sebuah nama tanpa alamat atau fungsi. Mari kita bedah empat jenis record yang paling penting.

 


1. A Record (Address Record)

A Record adalah jenis DNS record yang paling mendasar dan esensial. Fungsinya sangat spesifik: memetakan sebuah nama domain atau subdomain ke alamat IP (Internet Protocol) versi 4.

  • Fungsi Utama: Menjawab pertanyaan, "Di server mana situs web ini berada?"

  • Analogi: Bayangkan domain Anda (contohdomain.com) adalah nama sebuah rumah. A Record adalah alamat jalan lengkap dari rumah tersebut (misalnya, 192.0.2.1). Tanpa alamat ini, tukang pos (lalu lintas internet) tidak akan pernah bisa menemukan rumah Anda.

  • Struktur:

    • Nama/Host: Menentukan domain atau subdomain yang akan dipetakan (misalnya, @ untuk domain utama atau blog untuk blog.contohdomain.com).

    • Nilai/Value: Alamat IPv4 dari server hosting tempat file situs web Anda disimpan.

Setiap situs web wajib memiliki A Record untuk domain utamanya agar dapat diakses oleh pengunjung. Jika Anda memiliki beberapa subdomain, masing-masing juga memerlukan A Record sendiri yang bisa menunjuk ke alamat IP yang sama atau berbeda.

 


2. CNAME Record (Canonical Name Record)

CNAME Record berfungsi sebagai alias atau nama panggilan. Alih-alih memetakan sebuah nama domain langsung ke alamat IP, CNAME memetakannya ke nama domain lain.

  • Fungsi Utama: Menunjuk satu domain atau subdomain ke domain lain. Ini berguna ketika beberapa subdomain perlu menunjuk ke tujuan yang sama, dan Anda tidak ingin memperbarui beberapa A Record setiap kali alamat IP berubah.

  • Analogi: Anggaplah nama resmi Anda adalah "Robert". Namun, banyak orang mengenal Anda dengan nama panggilan "Bob". CNAME Record adalah "Bob" yang selalu merujuk ke "Robert". Jika "Robert" pindah rumah (alamat IP-nya berubah), semua orang yang mencari "Bob" akan secara otomatis diarahkan ke lokasi baru tanpa perlu memberi tahu mereka satu per satu.

  • Contoh Penggunaan:

    • Anda mungkin ingin www.contohdomain.com berfungsi sama seperti contohdomain.com. Daripada membuat A Record terpisah untuk www dengan IP yang sama, Anda bisa membuat CNAME Record untuk www yang menunjuk ke @ (domain utama). Sekarang, jika IP domain utama berubah, www akan otomatis mengikutinya.

    • Saat menggunakan layanan pihak ketiga seperti Shopify atau platform lainnya, mereka sering kali meminta Anda untuk membuat CNAME yang menunjuk ke server mereka, misalnya toko.contohdomain.com menunjuk ke shops.myshopify.com.

Catatan Penting: CNAME Record tidak dapat digunakan pada domain utama (@), ia hanya bisa digunakan untuk subdomain.

 


3. MX Record (Mail Exchanger Record)

MX Record memiliki satu tugas krusial: mengarahkan email ke server email yang benar. Ketika seseorang mengirim email ke alamat [email protected], server pengirim akan mencari MX Record dari contohdomain.com untuk mengetahui ke mana email tersebut harus dikirimkan.

  • Fungsi Utama: Menentukan server mana yang bertanggung jawab untuk menerima email atas nama domain Anda.

  • Analogi: Jika A Record adalah alamat rumah Anda, MX Record adalah alamat kantor pos atau pusat penyortiran surat yang menangani semua surat yang ditujukan kepada Anda.

  • Struktur:

    • Nilai/Value: Nama domain dari server email (misalnya, mx.google.com jika Anda menggunakan Google Workspace).

    • Prioritas (Priority): Angka yang menunjukkan urutan server mana yang harus dicoba terlebih dahulu. Angka yang lebih rendah memiliki prioritas lebih tinggi. Jika server dengan prioritas 10 gagal merespons, server pengirim akan mencoba server dengan prioritas 20, dan seterusnya. Ini menciptakan sistem failover yang andal.

Tanpa MX Record yang dikonfigurasi dengan benar, Anda tidak akan dapat menerima email apa pun di alamat email domain kustom Anda.

 


4. TXT Record (Text Record)

TXT Record adalah jenis record yang paling serbaguna. Ia memungkinkan Anda untuk menyimpan data teks biasa yang dapat dibaca oleh mesin. Awalnya digunakan untuk catatan-catatan umum, kini fungsinya telah berkembang pesat, terutama untuk tujuan verifikasi dan keamanan.

  • Fungsi Utama: Menyediakan informasi teks tentang domain Anda kepada sumber eksternal untuk berbagai keperluan.

  • Analogi: TXT Record seperti papan pengumuman di depan rumah Anda. Anda dapat menempelkan berbagai macam pemberitahuan di sana untuk dibaca oleh pihak-pihak tertentu (seperti layanan email atau mesin pencari) untuk membuktikan sesuatu tentang kepemilikan atau kebijakan Anda.

  • Contoh Penggunaan Paling Umum:

    • Verifikasi Kepemilikan Domain: Layanan seperti Google Search Console atau Microsoft 365 sering meminta Anda untuk menambahkan TXT Record unik ke DNS Anda untuk membuktikan bahwa Anda adalah pemilik sah domain tersebut.

    • Keamanan Email (SPF, DKIM, DMARC): Ini adalah penggunaan TXT Record yang paling penting saat ini.

      • SPF (Sender Policy Framework): Mendaftar server email mana saja yang diizinkan mengirim email atas nama domain Anda.

      • DKIM (DomainKeys Identified Mail): Menambahkan tanda tangan digital ke email Anda untuk membuktikan bahwa email tersebut tidak diubah di tengah jalan.

      • DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance): Menetapkan kebijakan tentang apa yang harus dilakukan jika email gagal dalam pemeriksaan SPF atau DKIM (misalnya, tolak atau karantina).

Ketiga record keamanan email ini sangat penting untuk mencegah spoofing (pemalsuan email) dan memastikan email Anda sampai ke kotak masuk penerima, bukan ke folder spam.

 


Kesimpulan: Fondasi Tak Terlihat dari Kehadiran Online Anda

Meskipun bekerja di belakang layar, DNS records adalah tulang punggung dari fungsionalitas domain Anda. A Record membawa pengunjung ke situs Anda, CNAME memberikan fleksibilitas, MX Record memastikan email terkirim, dan TXT Record memverifikasi serta mengamankan domain Anda.

Mengelola DNS record mungkin terdengar teknis, tetapi panel kontrol domain dari registrar atau penyedia hosting Anda biasanya menyediakan antarmuka yang ramah pengguna untuk menambah atau mengubahnya. Dengan pemahaman dasar tentang fungsi masing-masing record, Anda dapat dengan percaya diri mengelola aset digital Anda, memecahkan masalah konektivitas, dan memastikan semua layanan yang terkait dengan domain Anda berjalan lancar.