Anda sudah punya hosting cepat dengan SSD NVMe, menggunakan LiteSpeed Server, dan bahkan telah memasang CDN. Namun, sebagai pemilik website yang serius, Anda merasa performanya masih bisa lebih "nendang" lagi. Anda benar. Di balik setiap paket hosting yang hebat, terdapat serangkaian pengaturan yang seringkali dibiarkan dalam keadaan default.
Banyak pengguna tidak menyadari bahwa cPanel menyediakan "tuas-tuas" tersembunyi yang bisa ditarik untuk melakukan fine-tuning dan meningkatkan performa website secara signifikan. Ini adalah ranah konfigurasi hosting lanjutan.
Panduan ini tidak akan membahas hal-hal dasar seperti caching atau kompresi gambar. Kita akan menyelam lebih dalam ke dua pilar utama yang menopang website dinamis Anda: PHP dan Database. Bersiaplah untuk melakukan setting PHP cPanel dan optimasi database MySQL untuk membuka potensi penuh dari paket hosting Anda.
Karena kita akan mengubah pengaturan inti, ada tiga aturan wajib:
SELALU LAKUKAN BACKUP! Sebelum menyentuh pengaturan apapun, buat cadangan penuh website Anda melalui cPanel atau plugin backup. Ini adalah jaring pengaman utama Anda.
Ubah Satu per Satu: Jangan mengubah semua pengaturan sekaligus. Ubah satu hal, lalu tes website Anda. Jika terjadi masalah, Anda tahu persis apa penyebabnya dan bisa mengembalikannya dengan mudah.
Jika Ragu, Bertanya: Jika ada istilah atau pengaturan yang tidak Anda pahami, konsultasikan dokumentasi provider hosting Anda atau hubungi tim support mereka.
PHP adalah bahasa pemrograman yang menjadi mesin penggerak sebagian besar website dinamis, termasuk WordPress. Mengoptimalkan PHP ibarat melakukan tuning pada mesin mobil Anda agar lebih efisien dan bertenaga.
Ini adalah langkah optimasi termudah dengan dampak terbesar. Setiap versi baru PHP selalu membawa peningkatan performa, efisiensi memori, dan perbaikan keamanan yang signifikan.
Mengapa Penting? Menjalankan website di versi PHP lawas (misalnya di bawah 8.0) di tahun 2025 sama saja dengan menjalankan sistem operasi Windows XP. Lambat, rentan, dan tidak kompatibel dengan banyak plugin/tema modern.
Cara Setting:
Login ke cPanel, cari bagian "Software", dan klik "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager".
Pilih domain Anda.
Anda akan melihat dropdown versi PHP. Pilih versi terbaru yang stabil yang tersedia (misalnya, untuk Agustus 2025, ini bisa jadi versi 8.3 atau 8.4). Hindari versi "edge" atau "beta".
Klik "Apply" atau "Save".
Di dalam menu "Select PHP Version" yang sama, biasanya ada tab "Extensions". Pastikan ekstensi krusial untuk performa ini aktif.
opcache: Ini adalah ekstensi yang wajib aktif. OPcache menyimpan versi kode PHP yang sudah terkompilasi di memori. Ini secara drastis mengurangi waktu yang dibutuhkan server untuk memproses permintaan berulang, membuat website terasa jauh lebih cepat.
imagick: Meskipun tidak wajib untuk semua, ekstensi ini sangat berguna untuk website WordPress karena menyediakan pemrosesan gambar yang lebih efisien dibandingkan library GD bawaan.
redis atau memcached: Jika hosting Anda mendukungnya, ekstensi ini memungkinkan object caching tingkat lanjut, yang sangat bermanfaat untuk mengurangi beban database pada situs yang kompleks.
Ini adalah bagian paling "lanjutan". cPanel menyediakan alat bernama "MultiPHP INI Editor" yang memungkinkan Anda mengubah nilai-nilai dalam file konfigurasi php.ini.
Cara Setting: Buka "MultiPHP INI Editor", pilih domain Anda, dan sesuaikan nilai-nilai berikut jika diperlukan:
memory_limit: Batas maksimal memori (RAM) yang bisa digunakan oleh satu skrip PHP. Situs kompleks atau toko online WooCommerce seringkali membutuhkan lebih dari default (128M). Menaikkannya ke 256M atau 512M bisa mengatasi error "memory exhausted".
max_execution_time: Waktu maksimal (dalam detik) sebuah skrip boleh berjalan sebelum dihentikan. Jika Anda sering melakukan proses impor/ekspor data yang lama, menaikkan nilai ini dari 30 menjadi 300 bisa sangat membantu.
upload_max_filesize dan post_max_size: Mengontrol ukuran file maksimal yang bisa Anda unggah. Jika Anda sering gagal mengunggah gambar atau video besar, naikkan kedua nilai ini (keduanya harus sama) ke 64M atau 128M.
Database adalah tempat semua konten dan data website Anda disimpan. Database yang berantakan dan tidak terawat akan membuat proses pengambilan data menjadi lambat, yang berdampak langsung pada kecepatan muat halaman.
Ini seperti melakukan defragmentasi pada hard drive Anda. Proses ini akan mengatur ulang data dan indeks, serta membuang ruang yang tidak terpakai (overhead).
Cara Setting:
Di cPanel, buka "phpMyAdmin".
Di kolom kiri, klik nama database website Anda.
Di tampilan utama, Anda akan melihat daftar semua tabel. Gulir ke bawah dan klik centang pada kotak "Check all".
Di samping kotak centang tersebut, ada menu dropdown "With selected:". Pilih "Optimize table" dari daftar.
Proses akan berjalan dan Anda akan melihat pesan sukses. Lakukan ini secara berkala (misalnya sebulan sekali).
Seiring waktu, database WordPress akan dipenuhi "sampah" digital yang tidak perlu.
Apa Saja "Sampah" Itu? Revisi postingan yang berlebihan, draf otomatis, komentar spam, data transient yang kedaluwarsa, dll.
Cara Optimasi: Menggunakan plugin adalah cara termudah dan teraman.
Rekomendasi: Gunakan plugin WP-Optimize atau manfaatkan fitur pembersihan database yang ada di dalam plugin caching populer seperti LiteSpeed Cache atau W3 Total Cache.
Jalankan fitur pembersihan untuk menghapus revisi, draf, dan data transient. Langkah ini bisa mengurangi ukuran database Anda secara signifikan dan mempercepat kueri.
Di cPanel, ada fitur bernama "Remote MySQL" yang memungkinkan database Anda diakses dari lokasi eksternal.
Mengapa Dihindari? Fitur ini membuka "pintu" tambahan ke database Anda, yang bisa menjadi celah keamanan jika tidak dikonfigurasi dengan benar. Selain itu, koneksi jarak jauh secara inheren lebih lambat daripada koneksi lokal.
Saran: Biarkan fitur ini dalam keadaan nonaktif kecuali Anda memiliki kebutuhan yang sangat spesifik dan tahu cara mengamankannya (misalnya dengan membatasi akses hanya untuk Alamat IP tertentu).
Performa website yang maksimal tidak hanya datang dari spesifikasi hardware hosting Anda, tetapi juga dari konfigurasi hosting yang cerdas dan terawat. Dengan melakukan fine-tuning pada "mesin" (PHP) dan merapikan "lemari arsip" (Database) Anda, Anda bisa mendapatkan peningkatan kecepatan yang nyata.
Dengan memahami dan menerapkan optimasi lanjutan ini, Anda tidak lagi hanya menjadi pengguna pasif. Anda menjadi seorang "mekanik" bagi website Anda sendiri, yang mampu melakukan penyesuaian presisi untuk mencapai kecepatan, efisiensi, dan stabilitas puncak.