Kumpulan Tips Git Bash Indonesia

Simak dengan baik kumpulan tips git bash berikut ini!

Logo Git Indonesia

Logo Git

1. Penggunaan Git Pull Atau Git Fetch

git pull dan git fetch merupakan kedua perintah untuk mengambil commit dari remote repository (github, gitlab, bitbucket, dll).

a. Apa Bedanya Git Pull dan Git Fetch?

Untuk git pull dan git fetch sebenarnya fungsi dasarnya sama yaitu mengambil commit terbaru dari remote repository. Tapi ada perbedaannya:

  • Perintah git pull akan mengambil commit terbaru dan langsung otomatis menggabungkan (merge) dengan branch yang aktif. Untuk mengetahui branch yang aktif atau saat ini Kita gunakan, ketikkan perintah git branch.
  • Perintah git fetch akan mengambil commit terbaru saja tanpa melakukan penggabungan (merge) langsung. Oleh karena itu pada perintah ini Kita akan melakukan penggabungan secara manual.
b. Sintaks Perintah:

 

Sintaks Perintah Git Pull

c. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menggunakan Git Fetch dan Git Pull?
  • git Fetch
    Penggunaan git fetch diperuntukan ketika ada commit di repository lokal Kita atau ada perubahan di repo lokal Kita dan sudah di commit. Maka Kita gunakan perintah git fetch. Pada git terdapat istilah conflict atau bentrok. Ini terjadi karena ada perubahan pada remote, dan ada perubahan juga pada lokal Kita pada baris yang sama. Untuk menghindari konflik seperti ini, lebih baik menggunakan git fetch karena akan mengambil commit tanpa langsung melakukan penggabungan (merged).
    git Fetch
  • git Pull
    Jika pada git fetch digunakan untuk menghindari konflik karena adanya perubahan pada kedua tempat yakni remote dan lokal. Pada penggunaan git pull sebaliknya, jika pada lokal tidak ada perubahan dan Kita ingin mengambil commit pada remote repository, gunakan git pull untuk mengambil commit remote dan melakukan penggabungan (merged) sekaligus.

2. VSCode dan GIT

Pada dasarnya, kode editor VSCode memiliki extensi yang dapat langsung disinkronkan dengan GIT Lokal Kita maupun repo remote. Namun, VSCode juga terdapat icon synchronize changes yang berfungsi sebagai tombol sinkronisasi antara lokal dengan remote (pull dan push).

VSCode

 

 

Gambar b.1.1: Tampilan Synchronize Changes | Sumber : stackoverflow.com

3. Ektensi GIT di VSCode:

a. Github Pull Request and Issue.

Ekstensi ini berguna memungkinkan Kita meninjau dan mengelola Pull Requests yang sama seperti pada remote dan permasalahannya, Gambar b.2.

Tampilan Extension Github Pull Request and Issues

Gambar b.1.2: Tampilan Extension Github Pull Request and Issues

Tampilan Icon Ekstensi Github Pull Request and Issues

Gambar b.1.3: Tampilan Icon Ekstensi Github Pull Request and Issues

Berikut adalah cara konfigurasinya, simak dengan baik!

1. GithubPullRequests.remotes:

Tekan shortcut CTRL+, untuk membuka settings kemudian cari “githubPullRequests.remotes”. Pada default hanya tersedia origin dan upstream, namun jika Kita ingin menambahkan nama remote baru maka pilih “Add Item”, ini digunakan untuk menentukan dari remote apa ekstensi harus mencoba mengambil pull request Gambar b.3.

Tampilan Settings githubPullRequests.remotes

Gambar b.1.4: Tampilan Settings githubPullRequests.remotes

2. GithubPullRequests.queries:

Kemudian buka kembali settings menu, dan cari “githubPullRequests.queries”, pilih “Edit in settings jsonGambar b.4. Pengaturan ini adalah daftar label dan kueri penelusuran yang mengisi kategori pohon. Kemudian, penambahan kategori (label): Mentioned Me menjadi: Gambar b.5.

 Tampilan Settings githubPullRequests.queries

Gambar b.1.5: Tampilan Settings githubPullRequests.queries

Tampilan settings.json

Gambar b.1.6: Tampilan Settings.Json

3. GithubIssues.queries:

Pada pencarian ini digunakan untuk menentukan kueri apa yang harus digunakan di pohon issues GitHub menggunakan sintaks pencarian GitHub dengan variabel. Gambar b.6.

Tampilan settings githubIssues.queries

Gambar b.1.7: Tampilan Settings GithubIssues.queries

Gambar b.1.8: Tampilan Settings.json

4. Github Pull Requests:

Untuk melihat pengaturan tambahan pada ekstensi. Gambar b.8.

Tampilan Settings github pull requests

Gambar b.1.9: Tampilan Settings github pull requests

b. Repositori Github

Ekstensi ini memungkinkan Kita untuk menelusuri, mengedit ke repositori Github secara langsung melalui VSCode.

Tampilan Ekstensi Repositori GitHub

Gambar b.2.1: Tampilan Ekstensi Repositori GitHub

Tampilan Icon Ekstensi Repositori GitHub

Gambar b.2.2: Tampilan Icon Ekstensi Repositori GitHub

c. GitLens

Ekstensi ini membantu Kita lebih memahami kode tentang siapa, mengapa, dan kapan baris atau blok kode diubah.

Tampilan Ekstensi GitLens

Gambar b.3.1: Tampilan Ekstensi GitLens

Pada bagian ini, terdapat icon dan isi dari icon yang berisi home, commits, file history, branches, remotes, stashes, tags, worktrees dan search & compare. Dengan fitur cukup lengkap ini tentu membantu untuk segala keperluan remoting tanpa harus pergi ke situ githubnya karena Kita dapat langsung mengontrolnya lewat kode editor.

Tampilan Icon Ekstensi GitLens

Gambar b.3.2: Tampilan Icon Ekstensi GitLens

Pada bagian ini, Kita dapat terbantu dengan ekstensi GitLens dengan menunjukkan keterangan siapa yang mengubah, perubahan apa saja yang dilakukan (riwayat commit), hashing commit pada baris code tertentu. Ini cocok digunakan untuk projek yang dikerjakan secara tim.

Tampilan GitLens Pada Code

Gambar b.3.3: Tampilan GitLens Pada Code

Baca Artikel Tentang Cara Menggunakan Git Version Control pada cPanel

 

Penutup

Jadi itulah beberapa tips penggunaan Git Bash yang bisa kami sajikan. Penggunaan Git Bash ini cukup memberi kemudahan untuk pengembang program untuk menjalankan dan mengembangkan program di lingkungan Windows. Dengan fungsi yang dimilikinya seorang developer perlu menguasai Git Bash ini untuk memperlancar pengembangan website maupun aplikasi.

Untuk mencari layanan hosting maupun VPS murah, cari di Jagoweb. Yang menyediakan banyak hosting, domain, cloud vps server dan jasa website untuk Anda.

Sekian informasi hai ini tentang Kumpulan Tips Git Bash Indonesia, semoga bermanfaat!